If I Had My Child to Raise Over Again by Diane Loomans

If I Had My Child to Raise Over Again by Diane Loomans
If I had my child to raise all over again,
I'd do less correcting, and more connecting,
I'd take my eyes off my watch, and watch with my eyes.
I would care to know less and know to care more.
I'd take more hikes and fly more kites.
I'd stop playing serious, and seriously play.
I'd run through more fields and gaze at more stars.
I'd do more hugging, and less tugging.
I would be firm less often, and affirm much more,
I'd build self-esteem first, and the house later.
I'd teach less about the love of power and more about the power of love.

Sunday, 5 February 2012

SNOWYYYY.........

Hari ini 4 Feb 2012, sudah separuh winter berlalu untuk musim ini, waktu zohor barulah snow turun. Saya berada di ruang dapur rumah saya bekerja, leka melihatnya turun ringan dan melayang-layang ditiup angin. Semakin lebat dan ketika saya habis bekerja dan keluar dari rumah itu dua jam kemudian jalanraya telah kelihatan putih diratai hujan kapas ini. Sejuk menggigit kulit walaupun saya memakai dua lapis baju dan dibaluti winter coat. Saya berjalan laju, alhamdulillah, sebaik sampai di perhentian bas, sebuah bas nombor 11 Red Hall kelihatan, lega bila boleh masuk dan duduk dengan selesa dalam bas.

Back garden ketika saya sampai...

Ini pula di depan rumah setelah lebih kurang 5 jam snow turun
Perjalanan tidak sampai sepuluh minit ke rumah saya, turun dari bas sekali lagi saya terpaksa berjalan kaki, dekat saja. Sampai di rumah snow sudah memutih di back garden, anak-anak terus keluar bila mendengar suara saya memberi salam, meminta kebenaran bermain di luar. Dah lama mereka menunggu-nunggu saat ini. Padahal ini winter yang ketiga kami di sini.

Kakcik sedang menikmati zamannya.......

Kakcik, Ucai dan Tegan
Riang mereka bermain, semua mereka bawa keluar; penyodok, sledge, baldi....main, mainlah sepuas-puasnya. Sudah lama mereka berkurung dek cuaca sejuk, turunnya snow membawa mereka kembali keluar rumah, sekurang-kurangnya mereka meninggalkan peti tv untuk sementara waktu ini....
Ketika saya membuka pintu belakang pagi esoknya setelah snow turun sehingga tengah malam




setelah bekerja keras mengikis.......

 Jalan raya.......

Pemandangan di persekitaran 'office' saya bekerja...








 
Grit, garam yang digunakan untuk mencairkan snow supaya jalan 'clear' dan tidak licin
 
 
 
Kiri, kanan dan depan rumah yang telah saya 'clear'kan dan di'grit', penat, sakit bahu dan lenguh tangan; saya tersandar di sofa setelah lebih kurang satu jam menjadi 'buruh kasar', di rumah Mr Hubby yang buat semua kerja-kerja ini.....
 
Winter kali ini adalah yang ketiga bagi kami. Sepanjang winter kali ini hanya dua hari sahaja snow turun, tiada lagi selepas itu; berbanding dua winter sebelum ini yang agak lama dan jauh lebih tebal dari ini.  WINTER, walaupun sejuk melampau dan 'mahal' (bayar letrik) namun saat-saat menyaksikan snow turun ke bumi adalah kenangan yang sangat indah, terasa damai melihatnya, begitu juga bila hujan salju ini merubah alam, menyaluti bumi dan pepohonan....indah sungguh alam, Terima kasih Tuhan yang meminjamkan aku mata yang dengannya dapat aku menikmati segala kecantikan.....

No comments:

Post a Comment